Monday 27 May 2013

Lari untuk Hidup


Beberapa bulan terakhir ini saya lagi suka lari. Rasanya bebas, lepas, fresh, dan ngefek lahir batin tentunya. Jangan katakan saya berlebihan, karena rasa-rasa ini serius bisa saya temukan pas lagi lari. Malah lari bisa jadi "pelarian" yang dimaksud itu. Iya yang itu, cobalah. Ehm wait a sec, ga ada yang mikir kalau saya suka lari dari kenyataan dan kepahitan hidup kan? hehe. Tenang aja, hidup itu mudah wong kita cuma dikasih. Menghidupkan kehidupan itu yang tidak mudah.

Oke balik ke topik lagi, lari. Jadi begini, sebenernya saya ga cuma baru-baru ini aja kok lari ini. Jaman SD saya pernah ikut SSB (Sekolah Sepak Bola) meskipun ga lama. Di sini salah satu menu latihan wajibnya adalah lari. Lari ibarat jadi menu pembuka untuk tempaan-tempaan fisik dan mental lainnya selama latihan. Sepak bola kan identik dengan lari, bukan cuma demi melatih akselerasi tapi juga endurance tubuh supaya bisa main bola dengan prima. Apa gunanya pemain bola punya skill hebat tapi fisiknya payah, setelah 15-20 menit di lapangan pasti bakal sering bungkuk-bungkukin badan tipe-tipe pemain macam ini. Atau kalau ga dia bakal berlagak sok jagoan dengan berkacak pinggang megangin dua sisi perut bagian luar, dan tetep bungkukin badan. Pasti pada bisa bayangin kan. Sekenario lain buat tipe pemain kaya gini, bisa juga dia cuma lari-lari kemanapun arah bola ditendang. Tapi ga bisa megang-megang bola itu saking ga nyampe nafasnya buat ngejar.

Tunggu tunggu, tapi itu cerita dulu. Saya pernah ga disiplin juga menempa diri untuk urusan fisik. Lepas SD olahraga yang saya ikutin makin berkembang, dari bola voli pas jaman SMP (bola tetep jalan), dan basket pas jaman SMA (bola juga masih jalan). Persoalannya, saya tak lagi mejadikan lari sebagai menu wajib untuk dikerjakan. Hanya sesekali aja tanpa konsistensi. Begitu pun pas jaman kuliah, futsal makin sering hampir tiap minggu. Tapi larinya yang untuk tujuan latihan ga dikerjakan dengan baik.  Barulah akhir-akhir ini saya menemukan tujuan lain dari lari selain ternyata lari itu nikmat.

Ada yang tahu kemampuan lari (lebih tepatnya sprint) dari seorang Cristiano Ronaldo. Si flamboyan dari Portugal itu pernah bikin gol yang spektakuler dalam sebuah pertandingan Real Madrid. Oh sory salah, golnya si biasa karena dia cuma tinggal nyocor bola yang di passing, yang luar biasa adalah proses sebelum gol itu terjadi. Bayangin aja, dia lari 96 meter dari area pertahanan ke kotak penalti lawan cuma dalam waktu 10 detik. Saya cuma bisa meracau waktu ngliat cuplikan videonya, emang pantes lah kalau dia jadi pemain bola paling hebat saat ini di bumi. Bukan Leonel Messi, karena Messi bukan dari bumi kalau kata Sir Alex Ferguson.

Apa yang Ronaldo lakukan ini kaya ngebelah lapangan bola. Panjang sebuah lapangan bola menurut FIFA antara 100 meter hingga 120 meter dan lebarnya 64 meter hingga 75 meter. Dengan ukuran hanya "sepanjang" itu, lapangan berasa lebih pendek buat dia lari-larian kesana kemari. Di pertandingan lain pernah juga dia kecatet lari 91 meter dalam tempo hanya 9 detik waktu Madrid lawan Sevilla.

source: @footy_jokes


Anyway, Ronaldo juga tetep bisa lari kenceng meskipun lagi dribbling bola. Sebagai perbandingan juara lari Olimpiade Usain Bolt yang dapet gelar sebagai manusia paling kenceng di bumi catatan rekor larinya untuk jarak 100 meter yaitu 9,58 detik. Tipis sekali. Ga mengherankan juga sebenarnya, karena Ronaldo memang pernah belajar khusus soal lari sprint ke Usain Bolt. Kalau ada manusia yang pernah diadu kecepatan sama Ferrari atau Buggati, maka Ronaldo lah orangnya. Sekarang, klik aja new tab dan ketik youtube.com disitu, lalu ketik lagi keyword "Christiano Ronaldo Run". Bakal kelihatan semua cuplikan video-video yang ngrekam kemampuan sprint C. Ronaldo. Contohnya klik aja link yang ini:
http://www.youtube.com/watch?v=Fom0mX2Ou9w

Ronaldo hanya salah satu contoh atlet yang melatih diri dan sangat concern dalam peningkatan kemampuannya dalam sisi lari. Hampir semua olahraga basicnya adalah lari. Namun, saya tak akan banyak bicara soal lari dalam kapasitas sebagai seorang atlet. Levelnya berbeda. Sebagai seorang jebolan anak SSB sekarang saya emang masih main bola, di dalam ruangan tapi. Tiada tujuan khusus lari yang saya lakukan sekarang hanya untuk menunjang futsal yang saya ikuti tiap seminggu sekali. Tapi lari kali ini adalah untuk hidup. Begitulah kiranya.

Sejak bergabung dengan komunitas  @Indorunners_SMG lari jadi lebih berarti bagi saya. Setiap kesempatan lari bareng, selalu ada tendangan dari arah belakang yang menjatuhkan badan ke dalam jurang keterpaksaan. Ya terpaksa mengejar orang-orang yang ada di depan saya meskipun nafas berasa mau putus atau kaki berasa mau lepas, juga terpaksa meningkatkan kapasitas fisik tentunya. Banyak yang lebih experienced di dalam komunitas, lebih paham teknik, tips, dan punya kapasitas paru-paru yang lebih lebar karena lebih terlatih. Disnilah enaknya, karena yang beginner kaya saya bisa banyak belajar, minta masukan, dan nambah temen baru tentunya.

source: Indorunnners SMG

Mahasiswa, karyawan swasta, guru, pengusaha, semua ada di dalam komunitas. Kalau buat Romeo dan Juliet cinta menyatukan mereka. Maka bagi kami lari yang mempersatukan. Siapapun akan disambut dengan hangat asal suka dan mau lari. Cukup dua event wajib yang bisa minimal diikuti, yaitu Thursday Night Run #TNR (kadang geser ke Wednesday) atau Sunday Morning Run #SMR. Soal rute, paling sering area Jalan Pendanaran-Gajah Mada-Pemuda dan area Kampus Undip Tembalang jadi lokasinya. Average 5 Km jarak masing-masing. Untuk momen tertentu suka juga ada rute baru yang bakal dicoba.

Kemampuan lari saya sekarang? Jangan ditanyalah. Masih pas-pasan soalnya. Dulu pas lari hore bareng temen kosan kalau bisa non stop 15 menit aja udah seneng. Sekarang kalau non stop 5 Km itu baru pencapaian. Sayang belum pernah bisa saya lakukan, masih butuh break jalan beberapa kali sambil inget2 kalau ada pelari cewek di depan. Ini bakal memotivasi lagi, karena gengsi dikit kalau lari ketinggal dari cewek hehe.

Rata-rata untuk 5 Km saya baru bisa capai antara 40-50 menit, belum sekeren para senior di komunitas. Saya juga manfaatkan aplikasi Endomondo sebagai asisten yang memantau detail beberapa aspek lari saya setiap waktunya. Seperti jarak, waktu, kalori yang dibakar, dll.

Demi menghibur diri saya inget pesen akun @DuniaLari untuk berlari sesuai kemampuan tubuh, tak perlu dipaksakan karena memang kemampuan fisik masing-masing orang berbeda. Yang perlu dilakukan adalah terus berlatih agar kemampuan bisa meningkat, otot terlatih, tubuh terintegrasi, dan kapasitas paru-paru dalam mengikat oksigen meningkat. Kalau salah satu temen komunitas bilang, dia cuma peduli gimana bisa dapet 5 Km di bawah 30 menit. Semoga saya juga bisa capai nanti. Terakhir, ketika lari telah menjadi lifestyle, maka sehat adalah bonusnya. #MariLari

source: Indorunnners SMG





No comments:

Post a Comment