Wednesday 18 April 2012

Satu Frekuensi.. #KKN



Pernah dengar ilmu Fisika yang mengajarkan tentang hukum keselarasan resonansi?
Hehe..saya juga baru diingatkan kembali kok gara gara baca sebuah buku, apalagi jiwa raga ini dulu waktu SMA belajar di jurusan IPS..

Oke balik ke yang namanya RESONANSI tadi. Hukum ini menyebutkan apabila ada dua objek atau lebih memiliki keselarasan gelombang yang sama, maka mereka akan saling beresonansi. 

Jika ditarik akar ke dalam sebuah hubungan dua individu yang memiliki visi, mimpi, perhatian, dan passion yang sama pasti akan saling beresonansi. (dari @JoseCarol di buku Your Journey To Be the #UltimateU-nya Rene)

Kalau bahasa yang suka saya pakai.."Kita punya fekuensi yang sama..:)" yah semacam itu, aku, kamu, kita, kam,, mereka, dan bermacam kelompok orang yang secara sadar atau tidak telah membentuk sebuah 'koloni' ternyata memiliki sebuah benang merah kesamaan yang tarik menarik dan akhirnya menyatukan.

Get my point?

Nah kenapa tiba tiba saya bicara soal RESONANSI? here we go..
Pernah ngrasain salah satu fase kuliah yang namanya #KKN. Udah? belum? atau mungkin ga bakalan ngrasain karena di kampusmu ga ada program macem ini? hehe..

Yup.. Kuliah Kerja Nyata (baca: #KKN), atau yang sebagian teman teman saya bilang kalau #KKN ini akronim dari Kisah Kasih Nyata:). Apa lagi itu? Tanyakan saja sama mereka yang pernah ngrasain ya, karena itu bukan point tulisan ini..(ehemm, *benerin dasi*).

Jadi saya yang kebetulan mahasiswa tingkat akhir ini, baru sekian bulan kemarin menikmati yang namanya #KKN tepatnya bulan Januari 2012- Februari 2012. Entah ada apa dengan Kudus, tapi disitulah pimpinan LPPM (Lembaga Pengabdian yang ngurus #KKN di kampus) menempatkan saya. Lhah.. sok kenal ya saya? hehe gpp lah..(ada cerita tersendiri soal Kudus yang bermakna bagi saya :))

Selama 35 hari, kami "dipaksa" hidup satu atap, satu meja makan, berbagi ranjang, dan dipaksa punya tujuan yang sama.. yaitu memberdayakan masyarakat melalui kegiatan #KKN ini. Kenapa saya bilang kami? yup karena saya memang tidak sendirian, ada pembagian kelompok yang akhirnya disebut Tim, mencakup tiap desa di lokasi. Dersalam adalah nama desanya, Bae nama kecamatannya. Dan yang di bawah ini para personilnya :)

 



Lalu apa yang menarik dari 14 orang ini?

Hm.. entahlah tapi saya bersyukur diberikan teman teman baru seperti mereka. Karena banyak alasan untuk saya menyebut #KKN kemarin adalah salah satu moment pembelajaran terbaik buat saya pribadi selama hidup. Meskipun latar belakang jurusan dan fakultas yang berbeda, karakter yang beragam, tapi dengan proses dan waktu tim ini jadi satu keluarga yang solid, kompak. 

Profil orang orangnya?
Saya yang pemikir, Bowok yang ekspresif, Sony yang problem solver, Reza yang bermuka sangar berhati pendekar, Prash yang suka blak blak-an, Sihar yang cool, Wiko yang berjiwa layaknya siang dan malam. Hehe, ini tadi para cowok cowoknya.
Yang cewek? Sopha yang berpaham liberal terbatas, Bunga yang keibuan (iya wong siap nikah :D), Nana yang lembut dan suka kawatir kondisi pipinya (piss :p), Sisca yang suka ribet dan pemakan bubur bayi, Atik yang penyair bin pujangga, Bulik Ratna yang religius, Mere yang diem diem ternyata adalah seorang guru kelas berat.. haha demikian, luar biasa y suasananya (maksutnya apa? cuma kami yang tau:)).

Yah kalau ada masalah itu biasa, yang jadi tidak biasa adalah reaksi terhadap masalah itu. Semua peduli, semua mau solusi bukan mengedepankan emosi. Dan, Alhamdulillah tak sampai terpelihara masalah yang besar. Insya Allah...
Salah satu hal kecil yang membanggakan adalah, cuma tim desa ini yang setau saya komplit upacara waktu pelepasan dan penerimaan kembali di Halaman WP. Dari Kudus-Semarang kita naik motor beriringan, sempet makan nasi padang barengan, lanjut sholat Duhur (sambil rebahan dan mejemin mata bentar di maskam , hehe), dan langsung menuju ke lapangan WP. Saat penerimaan kembali tersebut, kita tepat berbaris di depan lokasi Rektor memberi sambutan :D (biasa aja si, tapi pak rektor langsung menuju barisan kita untuk berfoto setelah upacara usai, pertama sebagai privilege)

Buat saya frekuensi kami ada di angka yang sama, resonansi yang terjadi menyatukan kami di Dersalam ini.. Ada alasan dan 'benang merah' abstrak yang mengikat. Lebih lagi, dengan segala kerendahan hati.. kami pantas bersyukur dengan kontribusi kami bagi Desa Dersalam. Semua terjadi karena satu visi yang sama, terucap di awal laga.


@RidwanAb

2 comments:

  1. kangen KKN lagi ya mas abe, makanya kkn lagi dong ke sini ya sama teman-teman, semuanya pada kangen tuh :D

    ReplyDelete
  2. Wah, di comment penguasa Desa Dersalam. hehe
    Iya KKN nya bikin kangen sekali. Kebetulan sedang pada sibuk dengan keperluan masing masing menyelesaikan kuliah, semoga ada kesempatan ke Desa Dersalam lagi dalam wak tu dekat.
    Thanks,

    ReplyDelete